SUARA BAPTIS PAPUA

Dukung Aksi Perdamaian Atas Kekerasan di Papua Barat.
Jika Anda Peduli atas kemanusiaan Kaum tertindas di Papua barat Mohon Suport di sini:

Please donate to the Free West Papua Campaign U.K.
Kontribusi anda akan kami melihat ada perubahan terhadap cita-cita rakyat papua barat demi kebebasan dan kemerdekaannya.
Peace ( by Voice of Baptist Papua)

Home » , , , , » “Menghormati Harkat & Martabat Sesama Orang Papua Adalah Wujud Papua Tanah Damai”

“Menghormati Harkat & Martabat Sesama Orang Papua Adalah Wujud Papua Tanah Damai”

Written By Voice Of Baptist Papua on October 31, 2012 | 7:04 PM

 Opini By; Turius Wenda

“Aspirasi Rakyat papua untuk Dialog atau Referendum Ada, Karena Papua Bukan Tanah Damai”

Turius Wenda
Jayapura Voice of Baptist,-- Penghormatan terhadap Harkat dan Martabat Orang Papua antara satu kelompok masyarakat dengan lainnya merupakan salah satu jalan untuk mewujudkan Papua "Tanah Damai."
 
Hal ini penting keberadaan manusia yang menumpang di pulau papua ini merupakan berbeda – beda ras, etnik dan budaya.
 
"Dalam membangun Papua Tanah Damai maka hal penting adalah setiap orang memiliki sikap pengakuan terhadap setiap individu dan kelompok yang berbeda”.
 
“Perbedaan agama, ras, etnik dan pekerjaan perlu untuk dikenali dan diterima sebagai sebuah rahmat dan karunia yang harus di jalani sebagai manusia setara ciptaan Tuhan”.
 
“Mengabaikan keberadaan orang atau kelompok lain dan mendominasi kelompok lain justru dapat memicu terjadinya konflik kekerasan di tengah-tengah masyarakat”.
 
Masyarakat yang ada di atas tanah konflik ini harus bisa saling memberi pengakuan yang memungkinkan. harus untuk terbuka satu sama lain. Keterbukaan tersebut membuat masing-masing pihak bisa belajar lebih jauh tentang tradisi mereka sendiri dan menghargai kekayaan dan kekhususan yang dimiliki.
 
“Dengan mempelajari masyarakat dan kelompok lain, mereka bisa memperoleh pemahaman bersama secara lebih mendalam dan menemukan nilai-nilai yang memberi hidup dalam tradisi orang lain”.
 
"Semua itu membantu membangun sikap saling menerima satu sama lain sehingga menghilangkan sikap saling curiga, tidak percaya dan memarjinalkan kelompok-kelompok tertentu”.
 
Para pemimpin agama di Tanah Papua tidak melihat keberagaman sosial-kultural ini sebagai beban maupun hambatan menuju perdamaian, melainkan sebagai sumber kekayaan yang patut disyukuri dan senantiasa dibangun.
 
Tidak bisa memilih diam atas konflik dan pembantaian terjadi di atas tanah papua, semua pihak baik pemerintah, DPR, Aparat, Gereja, LSM harus bersama-sama mencari solusi yang cocok untuk mengakhiri konflik papua”.
 
Semakin hari realita menunjukan bahwa ada peningkatan konflik dari isu makar, separatis, atau OPM sudah menjadi isu terorisme di papua. Operasi densus 88 sebagai kontra teroris beroperasi dipapua, tidak ada penyangkalan atas keberadaan densus karena papua sudah menjadi penanganan terorisme.
 
“Gereja tidak harus menari – nari atas mimbar dengan mengabaikan  konflik dan pembantaian rakyat papua yakni sebgai umat yang harus di lindunggi, karena mereka yang korban adalah Umat Tuhan yang perlu harus di jaga sesuai amanat Agus yang harus di jaga”.
 
“Diharapkan semua pihak untuk  mendorong semua orang yang hidup di Papua untuk mengakui dan menerima keberagaman etnis, kultural dan agama sebagai rahmat dari Tuhan”..
 
Slogan "Papua Tanah Damai" merupakan moto sekaligus komitmen yang dideklarasikan para pemimpin agama (Kristen, Katolik, Islam, Hindhu dan Budha) pada 5 Februari 2003.
 
Staf Penelitian dan Pengembangan (Litbag) Sinode Badan Pelayan Pusat -  Persekutuan Gereja – Gereja Baptis Papua (PGBP) E-mail: turiuswenda_84@yahoo.com

 
Share this article :

0 Komentar Anda:

Post a Comment

Your Comment Here

Twitt VBPapua

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBP-News @VBaptistPapua - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger